COVID-19 Naik di Asia, Ini Saran Dokter untuk Warga +62 yang Mau Liburan

Jakarta – Beberapa negara di Asia seperti Thailand, Singapura, dan India melaporkan kenaikan kasus COVID-19 beberapa waktu terakhir. Hal ini menjadi perhatian banyak orang di Indonesia, mengingat libur long weekend sebentar lagi akan dimulai.
Bagaimana masyarakat +62 harus menyikapi kenaikan kasus COVID-19 di beberapa negara tetangga kala waktu libur tiba? Spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menuturkan bahwa infeksi COVID-19 pada saat ini sebenarnya sudah mirip flu musiman.

Gejalanya juga cenderung ringan karena daya tahan tubuh masyarakat yang sudah jauh lebih baik pasca pandemi. Oleh karena itu, pencegahan COVID-19 sebenarnya cukup dilakukan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat secara umum saja.

“Karena ini sudah dianggap ringan, jadi kita ya untuk kewaspadaan sendiri aja. Terutama untuk orang-orang yang punya komorbid, kemudian orang-orang yang punya orang tua, kemudian anak-anak itu yang rentan terhadap infeksi seperti itu,” kata dr Erlang ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (27/5/2025).

“Iya betul, perilaku hidup bersih sehat sama seperti COVID yang dulu, pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan itu aja sih,” sambungnya.

Meski gejala yang ditimbulkan cenderung ringan, dr Erlang mengingatkan, COVID-19 masih ada dan perlu diwaspadai. Jangan sampai terlena dan tidak menerapkan perlindungan sama sekali.

Khususnya bagi pengidap komorbid seperti diabetes, penyakit paru kronik, penyakit jantung, stroke, dan sebagainya, perlindungan tetap diperlukan. Infeksi COVID-19 dapat memperparah masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

“Ya, karena dia penyakitnya ringan, beberapa masyarakat menganggap itu seperti batuk pilek biasa. Ya, kita kan memang normal ya jadi terinfeksi virus seperti itu, batuk pilek dalam satu tahun bisa kena sampai beberapa kali,” tambahnya.

“Yang jadi masalah sebenarnya, kalau pada orang-orang yang rentan. Seperti anak-anak atau bayi, balita, kemudian orang tua dan yang punya komorbid, itu kadang-kadang infeksi yang sedikit saja, yang ringan saja, itu membuat komorbidnya jadi tambah berat,” tandas dr Erlang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *