https://www.thiels.com/ – Marc Marquez dinilai bisa memimpin klasemen sementara MotoGP 2025 karena memiliki kualitas yang hebat bukan karena motor dari Ducati.

Hingga tujuh seri yang sudah berjalan pada MotoGP 2025, Marquez menjadi pembalap yang disorot karena kembali membuktikan dirinya belum habis.

Rider berjuluk Baby Alien tersebut berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu pembalap terbaik yang ada dalam sejarah MotoGP.

Bergabung dengan tim pabrikan Ducati dengan menjadi rekan setim Francesco Bagnaia pada MotoGP 2025, Marquez tampil kompetitif.

Dari tujuh seri yang dijalani, Marquez sudah mengukir lima podium dengan tiga kemenangan dalam sesi balapan utama.

Untuk sprint race atau balapan mini sendiri, peraih delapan gelar juara dunia itu mencatatkan tujuh podium dengan enam kemenangan.

Dominasi dan laju Marquez yang sulit dibendung dengan motor Desmosedici GP25 untuk sementara membawanya berada di puncak klasemen MotoGP 2025.

Total 196 poin sudah dikantongi oleh pembalap berusia 32 tahun tersebut hingga berakhirnya GP Inggris di Sirkuit Silverstone akhir pekan kemarin.

Marquez meninggalkan Bagnaia sebagai rekan setimnya yang masih tertahan di peringkat ketiga dengan jarak 72 angka.

Terlepas dari kegagalan dalam meraih kemenangan pada tiga seri terakhi, penampilan Marquez yang cukup menonjol dan mengundang perhatian Jaime Alguersuari.

Pengamat MotoGP asal Spanyol itu merasa yakin sepenuhnya bahwa Marquez merupakan pembalap yang memiliki bakat hebat.

“Saya dulu, sekarang, dan saya akan selalu yakin akan kehebatan Marc Marquez,” ucap Alguersuari, dilansir BolaSport.com dari Motosan.

Melalui kanal Youtube Mundo Deportivo, Alguersuari kembali mengenang mentalitas Marquez terlebih sejak mengalami crash horor di Sirkuit Jerez pada musim 2020.

“Namun ketika dia cuan128 mengalami kecelakaan terkenal di Jerez dan sangat terpukul, Honda jatuh, begitu juga dengan pabrikan Jepang, dan Ducati bangkit kembali,” ucap Alguersuari.

“Marquez melakukan apa yang dia bisa, selalu memimpin, tetapi dia tidak lagi menang, empat tahun penuh penderitaan yang luar biasa,” imbuhnya.

Kebangkitan pembalap yang identik dengan nomor 93 itu terjadi pada musim lalu saat membela Gresini Racing dengan motor Ducati Desmosedici GP23.

Marquez kembali mampu bersaing di barisan depan lagi saat banyak pihak menilai sudah sepantasnya dia untuk pensiun.

“Kebanyakan orang tidak percaya pada Marquez, mereka pikir dia sudah terlalu lelah, dia sudah berusia 31 tahun, dia sudah terlalu tua,” kata Alguersuari.

“Dan dia tidak akan bisa bersaing dengan mereka yang seharusnya menjadi penerus generasinya, Pecco Bagnaia dan Jorge Martín, bahwa dia tidak akan bisa bersaing dengan mereka.”

“Marquez menjalani tahun yang luar biasa, berlawanan dengan semua pendapat yang dia alami musim lalu sungguh luar biasa, dia finis ketiga di Kejuaraan Dunia,” imbuhnya.

Untuk musim ini sendiri, Alguersuari dengan tegas menyebut keberhasilan Marquez memuncaki klasemen murni karena kualitas dan bakat yang dimiliki bukan karena motor Ducati.

“Hari ini, misalnya, jika seseorang melihat kejuaraan dunia ini untuk pertama kalinya, mereka akan berkata ‘Ducati omong kosong’, dan mereka sepenuhnya salah,” ucap Alguersuari.

“Ducati telah mendominasi keenam balapan, Marquez adalah pemimpin, hari ini ia memulai sebagai pemimpin, hasil dari kualitasnya, bukan karena motor yang membantunya,” imbuhnya.