
https://alixnata.com/ – Dani Pedrosa menyoroti sepak terjang Marc Marquez sebagai andalan tim pabrikan Ducati yang masih bisa mendapatkan podium di tengah balapan yang berjalan sulit.
Seri ketujuh cuan128 MotoGP 2025 yang digelar di Sirkuit Silverstone, Inggris pada akhir pekan kemarin diakhiri dengan hasil yang relatif bagi bagi Marquez bersama Ducati.
Meski menghadirkan raut kesal karena merasa melakukan kesalahan yang tidak perlu dalam lomba berdurasi selama 20 lap itu, rider berjuluk Baby Alien tersebut masih berdiri di podium.
Marquez memanfaatkan kesempatan keduanya setelah berkibarnya red flag dengan sangat baik di mana dia sempat mengalami crash.
Peraih delapan gelarjuara dunia tersebut masih bisa mengikuti jalannya lomba dengan menduduki posisi start aslinya yaitu di urutan keempat karena balapan belum tuntas sepenuhnya tiga putaran.
Penampilan Marquez sendiri terbilang agresif ketika bendera start dikibarkan di mana dia sempat merangsek ke posisi-posisi depan sebelum melorot tajam karena kesalahannya.
Dengan ketenangan dan bakat yang dimiliki, Marquez perlahan memperbaiki posisinya hingga akhirnya finis di tempat ketiga di belakang sang pemenang Marco Bezzecchi (Aprilia) dan Johann Zarco (LCR Honda).
Drama yang tersaji pada GP Inggris 2025 kemarin memang mengundang perhatian dari banyak pihak, termasuk rekan setim Marquez saat masih membela Repsol Honda, Dani Pedrosa.
Pria yang kini dinobatkan sebagai legenda MotoGP tersebut menilai GP Inggris 2025 telah menghadirkan kegilaan sejak awal lomba di mana Marquez dan adiknya dari Gresini Racing Alex Marquez crash.
Pandangan sama juga berlaku untuk momen di mana rider VR46 Racing Team Franco Morbidelli dan wildcard Honda, Aleix Espargaro saling bersinggungan satu sama lain.
“Balapannya diwarnai dengan red flag yang berkibar setelah dua setengah putaran di mana kami mendapati Alex crash,” kata Pedrosa, dilansir dari Motosan.
“Lalu Marquez crash dan juga Aleix Espargaro dengan Morbidelli.”
“Dan kemudian start diulang di mana ada kegilaan lain dalam balapan ini yang memberi kami kegembiraan hingga putaran terakhir,” imbuhnya.
Dari gelaran GP Inggris 2025 kemarin, Pedrosa memiliki beberapa pandangan di mana para pembalap kini cenderung tampil lebih hati-hati lantaran kondisi cuaca yang sulit ditebak.
Setidaknya sejak GP Prancis yang berlangsung dua pekan sebelumnya, jalannya balapan diwarnai dengan kekacauan melalui situasi flag-to-flag race yang menimbulkan kebimbangan dalam pemilihan setelan motor.
Di sisi lain, situasi ini menjadi hal yang menarik karena setidaknya dominasi Ducati melalui Marquez dan Francesco Bagnaia bisa terpecah, salah satunya dengan Zarco.
” Dalam beberapa balapan terakhir, saya bisa katakan demikian, kami telah melihat dua balapan yang cukup gila karena cuaca, angin dan dingin, dan balapan Le Mans lalu hujan,” kata Pedrosa menjelaskan.
” Dan Zarco meraih hasil bagus dengan finis di podium keduanya, jadi kami harus merencanakan strategi dengan sangat hati-hati di balapan MotoGP akhir-akhir ini.”
“Jelas bahwa dengan hembusan angin seperti itu, sangat tidak menentu, Anda tidak bisa tahu kapan hembusan angin akan datang,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pedrosa juga menyinggung hasil akhir yang didapatkan Marquez dalam dua balapan terakhir yang berjalan dalam kondisi yang rumit.
Little Spaniard menilai Marquez layak mendapatkan label sebagai pembalap yang sulit dikalahkan pada MotoGP 2025 ini karena dia masih bisa mendapatkan hasil terbaik di tengah balapan yang sulit.
Etos kerja seperti itu membuat Pedrosa benar-benar mengakui Marquez sebagai rider yang sulit terkalahkan dan berpeluang besar merajai kelas utama pada musim ini.
“Tapi hei, Marquez lebih suka mengartikannya seperti itu,” kata Pedrosa menjelaskan.
“Saya punya pendapat lain, yaitu dia, bahkan pada salah satu hari terburuk sejauh ini pada musim ini bisa finis di podium.”
“Bagaimana Anda bisa mengalahkan pembalap yang finis di podium pada hari yang buruk? Tapi itulah kelebihan Marquez, dia selalu berusaha untuk berkembang,” imbuhnya.