https://alixnata.com/ – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, merasa timnya mangalami nasib apes saat menyambangi markas Chelsea.
Manchester United jaya128 gagal membawa pulang poin dari kandang Chelsea pada matchday ke-37 Liga Inggris 2024-2025.
Mentas di Stamford Bridge, Jumat (16/52025) atau Sabtu dini hari WIB, mereka tumbang 0-1.
Gol tunggal Marc Cucurella membuat United gagal membawa pulang poin dari London.
Ruben Amorim menyebut United sudah menampilkan performa maksimal.
Hanya saja, dia merasa timnya sedang tidak dinaungi Dewi Fortuna.
“Saya pikir kami memulai pertandingan dengam baik, tapi perlu lebih agresif di sepertiga akhir lapangan,” kata Amorim seperti dikutip BolaSpory.com dari laman resmi klub.
“Kami berada di sana, kami menghadapi pertandingan dengan cara yang tepat.”
“Hari ini kami sedikit kurang beruntung,” ujar sang nakhoda.
Amorim juga membeberkan kelemahan United yang berimbas pada kekalahan.
“Terkadang kami ingin menekan dan mencetak gol, tetapi kehilangan sedikit konsentrasi,” tutur si pria asal Portugal.
“Anda tidak akan suka jika kalah dalam pertandingan, tetapi kami kompetitif, itu jelas.”
“Kami kurang agresif di sepertiga akhir, Anda bisa merasakannya, namun saya merasa kami membaik,” ucap Amorim.
Akibat kekalahan di kandang Chelsea, United berkutat di posisi ke-16 klasemen usai mengumpulkan 39 poin dari 37 penampilan.
Walau hancur lebur di liga domestik, Bruno Fernandes dkk berpeluang untuk mengakhiri musim dengan titel Liga Europa.
United akan menghadapi Tottenham Hotspur pada partai final di Bilbao, 21 Mei mendatang.
“Tentu saja kami antusias berada di final,” kata Amorim.
“Kami akan bersiap untuk laga final.”
“Pada masa lalu, kami mengalami kesulitan di liga. Namun, saat melakoni final di turnamen apapun, kami bisa unjuk diri.”
“Jadi, kami siap untuk itu,” pungkas Amorim.
Namun, gelar dari kompetisi Eropa tak menjamin nasib Amorim.
Menurut laporan Daily Star, kinerja sang pelatih akan dikaji ulang oleh para petinggi klub.
Amorim bakal menghadap pemilik United, Sir Jim Ratcliffe, dan Omar Berrada (CEO) setelah musim berakhir.
Dengan latar belakang musim Premier League yang kacau, ada kemungkinan sang nakhoda dipecat jika tidak dapat memperbaiki hasil.
