Jakarta – CEO Apple Tim Cook akhirnya berkomentar soal dampak tarif impor baru yang dikenakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dialami perusahaannya. Ia juga merespons pertanyaan publik tentang kemungkinan harga iPhone naik karena tarif.
Untuk kuartal saat ini yang berakhir pada bulan Juni, Apple memprediksi akan mengeluarkan biaya tambahan sebesar USD 900 juta untuk tarif tersebut. Saat ini, Apple akan menanggung biaya tersebut daripada membebankannya ke konsumen.
Meski begitu, Cook tidak menutup kemungkinan harga iPhone dan produk Apple lainnya akan naik di masa depan.
“Tentu saja kami sangat terlibat dalam diskusi tentang tarif. Kami percaya pada keterlibatan dan akan terus terlibat,” kata Cook, seperti dikutip dari 9to5Mac, Jumat (2/5/2025).
“Mengenai harga, kami tidak ada informasi yang dapat diumumkan saat ini. Saya hanya akan mengatakan bahwa tim operasional telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengoptimalkan rantai pasokan inventaris, dan kami tentu akan terus melakukan hal-hal tersebut sejauh yang kami bisa,” sambungnya.
Cook mengatakan sebagian besar produk Apple saat ini tidak dikenakan tarif resiprokal Trump. Tapi pria berkacamata ini mengaku ia tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi setelah bulan Juni.
“Saya tidak ingin memprediksi masa depan karena saya tidak yakin tentang apa yang akan terjadi dengan tarif,” kata Cook.
Apple terus melakukan diversifikasi manufaktur dengan memindahkan sebagian produksi dari China. Dalam wawancara dengan CNBC, Cook mengatakan lebih dari setengah iPhone yang dijual di AS datang dari India, dan sebagian besar produk lainnya seperti iPad dan Watch datang dari Vietnam.
Cook menambahkan iPhone menggunakan banyak chip buatan dalam negeri. Tahun ini saja Apple membeli 19 miliar chip buatan AS.
“Untuk iPhone, Anda benar-benar harus melihat ke bawah dan melihat bagian-bagian individual dan asal-usulnya,” ucap Cook kepada CNBC.