[OPINI] Standar Harga Game Naik, Ekspektasi Gamer Juga Naik?

Standar Harga Game Naik – jaya128 Siapa yang ingat dengan harga game 60 US Dollar untuk game AAA? Ya, itu sudah lebih dari 10 tahun yang lalu sejak pertama kali adanya harga tersebut. Kini standar harga game berada di 70 US Dollar dan mungkin akan menjadi 80 US Dollar dalam waktu dekat.

Kenaikan harga ini tentunya membuat banyak gamer merogoh kantong lebih dalam terutama gamer Indonesia. Ini menjadi sebuah permasalahan yang cukup menarik untuk kita bahas.

Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai Harga Game yang naik, alasan kenaikan, dampaknya, dan apakah ekspektasi gamer terhadap game akan naik di masa yang akan datang. Yuk kita bahas bersama.

Disclaimer: Opini ini merupakan pandangan penulis mengenai kenaikan harga game yang menjadi perdebatan hangat belakangan ini. Pembahasan disini hanya membahas game yang berbayar dan tidak membahas game Free-to-Play.

Standar Harga Game dari Masa ke Masa

Sebelum kita bahas lebih lanjut, alangkah baiknya kita bahas dulu mengenai harga game dari masa ke masa. Berdasarkan data Penyesuaian harga game AAA di pasar US oleh Omdia, terdapat informasi yang menarik.

Pada tahun 1990, harga game AAA berada di 40 US dollar. Kemudian angka tersebut naik menjadi 50 US Dollar pada tahun 2000 dan naik lagi ke 60 US Dollar pada tahun 2010. Dan benar, pada tahun 2020-an, harga game kini berada di 70 US Dollar.

Terdapat jarak 10 tahun untuk setiap kenaikan harga standar game AAA. Kenaikan ini merupakan hal yang cukup masuk akal mengingat banyak faktor yang berkembang dan membuat harga juga ikut naik.

Namun berbeda dari jarak 10 tahun ini, pada tahun 2025, beberapa perusahaan mulai mematok game mereka di harga 80 US Dollar. Nintendo merupakan studio pertama yang mematok game mereka dan kini akan disusul oleh Microsoft.

Lalu, mengapa kenaikan harga ini terjadi? Seperti penulis sebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kenaikan harga untuk sebuah game maupun konsol gamenya.

Alasan Kenaikan Harga Game

Menurut Penulis, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga video game naik. Faktor-Faktor ini tentunya berasal dari dalam perusahaan game dan juga luar perusahaan. Mari kita bahas alasan secara Internal.

Faktor pertama adalah biaya pengembangan. Biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan game kini semakin naik. Pada tahun 2013, diketahui bahwa GTA V memiliki biaya pengembangan lebih dari 100 Juta US Dollar.

Dan untuk 2024 sendiri, Concord memiliki estimasi biaya pengembangan saja menyentuh 200 Juta US Dollar. Terjadi peningkatan 2 kali lipat dibanding 10 tahun lalu. Namun, ini hanya berlaku di beberapa game saja, tidak semua game saat ini memiliki biaya pengembangan sebesar itu seperti Black Myth: Wukong pada tahun 2024 memiliki total biaya dari Pengembangan hingga marketing di sekitar 70 Juta US Dollar.

Alasan selanjutnya merupakan faktor eksternal yaitu inflasi ekonomi. Penulis memang bukanlah seorang ekonom, namun dari pendapat penulis sendiri, kenaikan harga memang bisa terjadi karena inflasi yang membuat banyak hal juga ikut naik.

Beberapa pihak beranggapan bahwa meskipun harga game pada tahun 2000 hanya 50 US Dollar, tapi jika mengikuti inflasi saat ini, harga game tersebut adalah 92 US Dollar sehingga dianggap wajar jika harga game juga naik.

Tetapi, seperti sebelumnya dijelaskan, jika membahas inflasi, tentunya kita harus membahas pendapatan dan biaya hidup juga. Dan untuk membahas hal ini, perlu pendekatan lebih dalam lagi.

Selain itu, Belum lama ini juga terjadi perang tarif yang bisa berdampak kepada industri game baik dari konsol, asesoris fisik, hingga game fisik. Untuk hal ini, versi Digital tidak begitu mendapat pengaruh karena tidak memiliki biaya distribusi fisik.

Dan yang terakhir bagi penulis cukup masuk akal adalah Keinginan perusahaan itu sendiri. Perusahaan game pada dasarnya merupakan sebuah bisnis. Dan jika melihat pasar yang pasti akan ada yang membeli, maka mereka tentu akan menaikkan harga.

Memang, untuk beberapa game seperti GTA VI atau Call of Duty memiliki konsumen yang tentu akan membeli game tersebut meskipun harga game lebih tinggi dari seri sebelumnya. Namun sayangnya, tidak semua game memiliki dasar yang sama. Dan ini akan menjadi pengaruh yang akan kita bahas.

Dampak Kenaikan Harga Game

Dengan adanya aksi, tentu akan ada reaksi. Maka jika harga game naik, tentu juga ada dampaknya di industri video game. Dampak ini bisa menjadi hal positif dan juga negatif tergantung sudut pandang.

Dari sisi developer, kenaikan ini tentunya bisa dibilang positif karena keuntungannya dapat menutup biaya pengembangan, dan bahkan memberika profit untuk mereka. Namun ini juga menjadi risiko yang lebih besar.

Seperti dibahas sebelumnya, tidak semua game akan berhasil menggunakan harga yang tinggi. Untuk game-game baru terutama game yang belum begitu dikenal, dengan harga 80 US Dollar ini akan membuat gamer berpikir terlebih dahulu sebelum membelinya.

Dan ini menyebabkan daya beli gamer juga bisa ikut menurun. Tentu, dengan harga game yang di rasa mahal, tidak sedikit gamer yang memiliki pikiran untuk mencari “alternatif” seperti membajak.

Apakah Ekspektasi Gamer Jadi Lebih Tinggi?

Sekarang, mari kita bahas pertanyaan utamanya. Apakah Ekspektasi Gamer jadi lebih tinggi?Kenaikan harga tentunya akan dianggap oleh gamer menjadi peningkatan kualitas. Memang, banyak game yang memiliki kualitas tinggi, namun tak sedikit juga game yang memiliki kualitas buruk dan bahkan dianggap sebagai game gagal.

Jika harga game nantinya menjadi 80 US Dollar, akan ada ekspektasi yang muncul mengharapkan game tersebut akan lebih bagus dari game-game sebelumnya. Dan ini tentu menjadi sebuah permasalahan.

Saat ini, sudah banyak game-game yang memiliki kualitas tinggi dengan harga dibawah 80 US Dollar. Dan jika harga naik, tentunya game-game tersebut menjadi patokan untuk menilai kualitas sebuah game.

Selain harganya yang mahal, jika game yang dihasilkan gagal memenuhi ekspektasi, gamer akan enggan membeli gamenya. Karena gamer telah memiliki patokan mengenai sebuah game. Jadi, tentu saja ekspektasi gamer juga ikut naik.

Dengan berbagai dampak yang dijelaskan serta ekspektasi gamer yang semakin tinggi, bagaimana solusi untuk tetap dapat bisa bermain game secara legal ditengah lonjakan harga ini?

Cara Untuk Dapat Memainkan Game Meskipun Standar Harga Naik

Ada beberapa solusi yang bisa diterapkan agar gamer dan studio juga tetap untung. Solusi pertama adalah penyesuaian Regional Price untuk setiap platform game. Ini tentunya akan membuat game lebih murah terutama di Indonesia.

Penulis sempat membahas perihal Regional Price ini beberapa tahun lalu yang dapat kalian baca di sini. Tapi secara singkat, dengan kehadiran regional price yang masuk akal, gamer tidak perlu merogoh kantong yang dalam untuk tetap dapat membeli video game.

Solusi lainnya adalah dengan layanan berlangganan seperti PS+ atau Xbox Game Pass. Meskipun tidak semua game terbaru rilis pada layanan tersebut, namun setidaknya untuk game-game dari First Party bisa kita nikmati saat gamenya rilis.

Ya tapi kembali lagi, ini hanyalah pandangan penulis terhadap kenaikan harga yang akan terjadi mungkin dalam waktu dekat. Apakah kamu berpikir hal yang sama? ataukah kamu memiliki pandangan yang lain terkait hal ini?

cuan128

cuan128 login

Jitu128

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *